Pelayan Cantik dan Pintar di Pesawat Garuda Indonesia

Pelayan Cantik dan Pintar di Pesawat Garuda Indonesia

Pada saat aku masih di Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar , guruku pernah bertanya padaku “Apa cita-cita kamu Nadia?”. Lalu akupun menjawab “Aku ingin menjadi guru TK!”. Padahal semua teman kecilku itu kebanyakan cita-citanya memilih menjadi seorang Dokter. Entah kenapa mereka menjawab seperti itu, sedangkan aku tidak. Aku berpikir menjadi guru TK adalah pekerjaan yang mudah dan tidak menguras tenaga dan pikiranku. Itu adalah sekilas ceritaku saat di Taman Kanak-Kanak dan di Sekolah Dasar.
Sekarang aku sudah beranjak dewasa dan duduk di bangku SMA Negeri 10 Surabaya kelas 12. Aku mulai terfokus pada pelajaran di sekolah, karena sebentar lagi aku dihadapkan oleh Ujian Nasional, atau yang biasa dikenal dengan sebutan UNAS. Aku akan belajar dengan giat dan berusaha keras supaya apa yang aku harapkan dapat terkabulkan, tak lupa juga aku selalu berdo’a kepada Allah karena semua yang kita inginkan dan harapkan harus melalui ridha Allah juga. Setiap hari Senin sampai Sabtu, jam 06.05 pagi aku berangkat ke sekolah dan pulang jam 12.10 siang. Setelah pulang sekolah aku membantu orang tua membersihkan rumah. Misalnya menyapu lantai rumah, cuci piring, dan menyapu halaman rumah. Itu sudah menjadi kegiatan rutinitas buatku. Terkadang ibu teriak-teriak kepadaku saat aku beristirahat sejenak setelah membersihkan rumah, “Nadiaa..jangan lupa sholatnya!!!!”. “iyaaaa…buuu!!!” jawabku dengan agak malas. Aku merasa teriakan itu mengganggu di telingaku, tetapi aku harus tetap mengerjakan sholat 5 waktu.
Saat malam hari aku bersama Ayah, Ibu, Kak Nizar, dan Kak Nia makan malam dirumah. Setelah kami makan bersama, Ayahku memulai pembicaraan, “Nadia besok kalau sudah lulus SMA mau sekolah di Perguruan Tinggi  mana?”. Aku terkaget saat mendengar pertanyaan itu tertuju padaku, tetapi aku tetap menjawab dengan tegas “Aku berniat masuk di Universitas yang negeri, Yah”. “Iya Ayah tau, tapi Universitas Negeri mana?” tanya Ayahku dengan lebih detail. “Di Universitas Negeri Surabaya”, jawabku dengan suara lirih. “Ya gak papa sih kamu masuk di UNESA, kan dekat dari rumah dan lagian kamu juga perempuan, ibu dan ayah khawatir kalau kamu sekolah di tempat yang jauh” sahut Ibu. “Memangnya kamu mau ambil jurusan apa Dik?” kak Nia bertanya kepadaku dengan penuh penasaran sambil memegang tanganku. “Aku masih bingung kak, aku ingin jurusan Bahasa, tapi…entahlah”. Aku menjawab dengan ragu. “Lho kok sepertinya kamu ragu-ragu?”. “Aku merasa bahwa aku agak kesulitan dalam pelajaran Bahasa Inggris, aku takut memilih jurusan yang salah” aku merunduk kecewa. “Jurusan Bahasa juga bagus kok, pokoknya kamu menguasainya dan belajar bahasa inggris dengan giat, Ayah yakin kamu bisa melewati rintangan yang ada!”, tiba-tiba ayahku menyemangati aku. Aku tersentak kaget, aku sangat malu pada kedua orang tuaku. Kenapa aku bisa bisanya berkata seperti itu pada mereka, aku terlalu terburu-buru untuk pesimis. “Ibu percaya kamu bisa Nad, jangan kecewakan kami yah” Ibu tersenyum kepadaku dengan penuh sayang sambil mengecup keningku. Aku tau bahwa aku adalah anak terakhir satu-satunya yang diharapkan agar dapat membanggakan kedua orang tua. Aku senang karena kedua orang tuaku menyemangati apapun keputusanku. Setelah kami berbincang-bincang dan bercanda selama 30 menit lamanya, aku segera bergegas ke kamar tidur. Aku tak segera tidur, tetapi aku belajar untuk beberapa menit walaupun aku tau itu adalah hari sabtu malam minggu. Aku yakin kebanyakan anak memanfaatkan waktu malam minggunya untuk bermain-main diluar rumah bersama teman-teman mereka. Tetapi aku tidak mau menyia-nyiakan waktuku hanya untuk hal yang tidak penting seperti itu.
            Jam 04.15 pagi, “KRIIIINNNGGGG……” alarmku berbunyi, segera ku matikan alarm dan beranjak dari ranjangku untuk pergi ke kamar mandi. Aku mengambil air wudhu dan segera sholat subuh berjamaah dengan keluarga. Setelah sholat,aku pergi ke kamar tidurku lagi dan  duduk di kursi tempat belajarku. Dengan segera aku membaca buku atau sekedar mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan. Ditengah-tengah aku mengerjakan pekerjaan rumah, tiba-tiba terlintas di benakku “Seandainya aku memilih jurusan bahasa, pekerjaan apa yah yang cocok untukku? Apa bisa masa depanku cerah jika memilih jurusan itu? Bisakah aku membanggakan orang tua?”. Aku duduk termenung, mencari-cari jawaban dari semua pertanyaanku itu. Aku teringat saat aku duduk di bangku Sekolah Dasar, dulu aku di beri pertanyaan tetntang cita-cita. Dan aku masih ingat betul bahwa aku memilih menjadi seorang guru TK. Tetapi sekarang aku tidak berminat untuk menjadi guru. Aku sekarang sudah dewasa, dan aku sudah mengetahui resiko-resiko yang dihadapi apabila menjadi seorang guru TK. Itu membutuhkan kesabaran dan kejelian dalam menghadapi anak-anak yang tingkahnya sangat beragam. Aku tau bahwa aku tidak mempunyai kesabaran sebesar itu dalam menghadapi anak-anak, terkadang aku juga masih ada rasa egois. Jadi apa cita-cita yang pas buatku?. Aku teringat lagi saat aku masih di SMP, aku pernah mempunyai cita-cita yang menurutku sangat cocok dan ingin sekali cita-citaku itu bisa menjadi kenyataan. Yah .. yah.. aku tau itu, sampai saat ini pun aku tetap ingin cita-citaku dapat aku raih, aku yakin orang tuaku setuju. Dan cita-citaku itu adalah……????. Tiba-tiba terdengar suara orang mengetuk pintu kamarku, “Tok…Tok…Tok…” lamunanku menjadi buyar dengan waktu sekejap, karena aku kaget mendengar ketukan pintu kamarku. “Dik…sarapan pagi dulu. Jangan belajar terus ah, kan ini hari minggu!”. Ternyata itu suara dari Kak Nia, dia adalah Kakakku yang cantik, baik, dan selalu perhatian denganku. Dengan segera aku bergegas menuju ruang makan. Ternyata semuanya sudah menungguku di meja makan. “Lamanya…. Ngapain aja sih? Aku kan sudah lapar!” Kak Nizar menggerutu padaku. “Maaf ya Kak, aku tadi…” belum selesai aku menjelaskan tiba-tiba Kak Nia menjawab “Asal kamu tau aja, dia itu tadi lagi belajar, dan sepertinya dia sungguh-sungguh lho belajarnya” Kak Nia menyindirku dengan ketawa kecilnya yang sangat khas sekali. “Apaan sih, enggak kok” aku menjawabnya dengan malu sambil menggeleng-gelengkan kepala. “Sudah sudah jangan di perdebatkan lagi, sekarang kita mulai makannya, kasihan tu Kak Nizar sudah kelaparan” Ibu mengelus pundakku. “Baiklah..” jawabku. Setelah membaca do’a makan bersama, kami langsung makan masakan yang sudah di persiapkan Ibu. Beberapa menit kemudian, kami selesai untuk makan . Ibu menoleh pada Kak Nizar sambil tersenyum “Saat ini giliran Kak Nizar yah yang cuci piring. Ibu sama Nadia dan Kak Nia mau membahas sesuatu!”. “Iya Bu, aku tau kalau perempuan sukanya ngerumpi atau kalau bukan ngerumpi ya pasti ngegosip he..he..he” mengambil piring kotor sambil cengar-cengir. Ibu memintaku untuk berbincang-bincang dikamarku.
            “Ada apa Bu?? Kok sepertinya ada sesuatu yang penting yang ingin dibicarakan!” Tanyaku sambil mengerutkan dahi. “Nggak kok, Ibu cuma ingin membahas tentang masa depan kamu nanti, Ibu nggak mau kalo kamu sampai nggak ada rencana untuk kedepannya” Ibu mulai berbicara agak serius. “Ehmm…kamu kan mau masuk di jurusan Bahasa, memangnya dengan jurusan itu, kamu mau jadi apa? Ibu seperti ini hanya ingin kamu supaya lebih yakin dan pasti dalam memilih sebuah keputusan”. Akupun menjawab “Aku ingin menjadi Pramugari Bu dan harapanku juga, aku ingin bekerja di pesawat garuda Indonesia!” menjadi Seorang Pramugari adalah suatu hal yang ingin aku capai, itu adalah cita-citaku saat SMP, hingga saat inipun aku tetap mempertahankan cita-citaku itu. Dan kenapa aku memilih bekerja di pesawat Garuda Indonesia itu karena pesawat Garuda Indonesia adalah pesawat milik Indonesia yang terkenal fasilitasnya bagus, lengkap, dan jarang juga terjadi kecelakaan, membanggakan sekali apabila bekerja di situ. “Kenapa kamu memilih menjadi Pramugari Dik??”. “Karena aku pikir menjadi Pramugari itu adalah hal yang menyenangkan, aku bisa berkeliling dunia, sering bertemu dengan turis-turis dengan berbagai kepribadian. Aku merasa itu adalah hal yang sangat menyenangkan”. “Cie..cie…Adikku jadi Pramugari, itu cocok buat kamu kok. Kamu kan tinggi, cantik, pinter lagi. Dijamin deh bisa jadi Pramugari” Kak Nia mengelus rambutku hingga rambutku acak-acakan. “Kak Nia apaan sih, jangan gini dong. Kan rambutku jadi berantakan semua” merapikan rambutku dengan rasa jengkel. “ohh..ternyata kamu mau menjadi Pramugari toh, ya bagus itu. Lagian cocok juga dengan jurusanmu nanti” Ibu tersenyum lega. Kak Nia menggoyang-goyangkan badanku sambil berkata “Dik..besok aku berkeliling dunia sama kamu di gratisin kan? Yah yah..!!?”. “Yee..enak aja, tetap harus bayar lah, dikira pesawat punya Kak Nia apa, pakek gratis-gratisan segala”. “Sudah-sudah Kak Nia jangan begitu ah sama Adik sendiri, kan kasian” Ibu menenangkan suasana. “Iya nih Kak Nia emang suka godain aku Bu!” sedikit curhat pada Ibu. “Nah sekarang kan sudah jelas prinsip kamu, kamu harus belajar lebih giat di mata pelajaran bahasa, tetapi juga jangan ketinggalan di mata pelaajaran lainnya, kamu juga harus meningkatkan prestasi kamu supaya bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri dan bisa meraih cita-cita kamu itu!” jelas Ibu padaku.
            Setelah berbincang-bincang, Ibu dan Kak Nia meninggalkan kamarku. Sekarang aku menjadi semagat untuk belajar, aku tau sekarang arah tujuanku harus kemana, masa depanku sudah tidak samar-samar lagi, aku akan terus belajar, belajar dan belajar, dan  tak lupa berdo’a kepada Allah SWT agar apa yang aku harapkan bisa tercapai dan aku tidak akan membiarkan waktuku terbuang sia-sia hanya untuk sesuatu hal yang nggak penting. Aku  akan memanfaatkan waktuku ini dengan sebaik mungkin. Aku nggak mau membuat kedua orang tua dan saudara-saudara kandungku kecewa kepadaku, aku akan membuat mereka bangga. Semoga apa yang aku lakukan bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Aku harus optimis bahwa aku BISA….



Ziyn19.33
Silahkan copas artkel di blog opic blog dengan menyertakan link sumber. Karena semua materi POSTING di lindungi hak cipta MERTUA

Tidak ada komentar:

pic blog merupakan media penyimpanan hasil karya dan kreasi di dunia jumper hardware ponsel, elektronika, tafsir mimpi dan tutorial blog dengan tujuan untuk pembelajaran sekaligus referensi. semua halaman yang ada di opic blog akan selalu di perbaharui... kolom ini akan di jadikan tempat tukar link...
Copyright © 2012 Ziyn's Style
Template by:Opic Blog